Pasti diantara sebagian kita bertanya-tanya apa maksud
dari judul diatas dan ada hubungan apa antara puasa dengan kedua makhluk
tersebut? Jawabannya Insya Allah ada. J
Berhubung bentar lagi kita sudah tiba
dibulan suci Ramadhan, tidak salah kalau saya sedikit memberikan dorongan
motivasi atau nasihat melalui perumpaan dari makhluk ciptaan Allah SWT yaitu seekor
ulat dan seekor ular. Seekor ulat sebelum menjadi
kupu-kupu tentu saja harus melalui proses perubahan dalam sebuah kepompong, nah
selama dalam kepompong itulah ulat berpuasa sehingga menjadi kupu-kupu yang
indah dan enak dipandang mata. Begitupun dengan ular, apabila tubuhnya sudah
mulai tumbuh besar maka dia akan berganti kulit dan disaat pergantian kulit
itulah ular berpuasa. Lalu apa perbedaan puasa kedua makhluk itu dan adakah
hubungannya dengan puasanya manusia?
Perbedaan puasa kedua makhluk tersebut adalah pada hasil akhirnya, ketika
ulat berpuasa saat dalam kepompong maka ketika dia
sudah selesai berpuasa (bermetamorfosis) dia akan
berubah menjadi makhluk lain yaitu kupu-kupu dan tentu saja menjadi lebih bagus
dengan sifat yang berbeda dari sebelumnya ketika masih seekor ulat. Sedangkan
ular meskipun dia berpuasa saat berganti kulit namun tetap saja dia seekor ular dengan warna yang kulit yang sama dan perilaku yang
sama, yang artinya tidak ada perubahan yang significant.
Dari puasanya kedua makhluk tersebut sebenarnya bisa
kita ambil sebuah pelajaran. Kita sendiri sebagai manusia dan khususnya sebagai umat Islam
tentunya juga pernah berpuasa, entah itu puasa sunah maupun puasa wajib di
bulan Ramadhan seperti yang sebentar lagi kita jalani. Sebagian ulama mengatakan bahwa bulan
puasa adalah bulannya training massal yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
keimanan kita, menambah kepekaan sosial kita dan menjadikan kita pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya.
Dan harapannya puasa kita kali inipun bisa merubah kita
menjadi pribadi yang lebih baik, jauh dari kekelaman masa lalu. Seperti
puasanya ulat yang dari seekor ulat yang kadang dipandang jijik menjadi seekor
kupu-kupu yang indah dan disukai banyak orang, begitupun kita seharusnya bulan ramadhan ini adalah kepompong yang membawa
perubahan dalam diri kita, sehingga ketika bulan ramadhan telah berlalu kita
akan mendapati diri kita juga telah berganti menjadi pribadi yang baru yang
lebih dekat dengan Yang Maha Esa, yang meninggalkan segala bentuk maksiat dan
menjadi insan yang bertaubat. jangan sampai puasa kita
seperti seekor ular yang ditakuti dan setelah berpuasapun tetap ditakuti.
Dan seperti yang seseorang pernah katakan bahwa “yang abadi adalah perubahan dan yang pasti
adalah ketidakpastian, siapa yang tidak berani berubah tidak akan mendapatkan
kepastian”. Sungguh merugi apabila kita tidak mau berubah kearah yang lebih
baik karena orang yang rugi adalah orang yang hari ini sama dengan hari kemarin
dan orang yang sial adalah orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin.